Siklus
krebs adalah reaksi metabolisme antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat
yang terjadi setelah proses glikolisis. Reaksi ini juga disebut siklus asam
sitrat dan merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi metabolisme yang terjadi di
dalam sel. Fase
kedua respirasi aerob adalah siklus krebs. Hasilnya adalah karbon dioksida dan
energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP) yang berasal dari karbohidrat,
lemak, dan protein. ATP adalah sumber utama energi tubuh. Jalur metabolisme ini
berasal dari asam sitrat dan menghasilkan karbon dioksida sebagai limbah. Jalur
ini dapat menghasilkan energi kimia yang dapat digunakan dalam bentuk ATP. Pada
sel eukariotik, siklus krebs terjadi di dalam mitokondria.
Pada sel prokariotik seperti bakteri yang tidak memiliki mitokondria, urutan
reaksi dilakukan di dalam sitosol.
1. Skema
Siklus Krebs
Siklus
asam sitrat dimulai dengan satu molekul asetil-KoA bereaksi dengan satu molekul
H2O, melepaskan gugus koenzim-A, dan mendonorkan dua atom karbon yang tersisa
dalam bentuk gugus asetil kepada asam oksaloasetat yang memiliki molekul dengan
empat atom karbon, hingga menghasilkan asam sitrat dengan enam atom karbon.
Asetil-KoA diproduksi melalui katabolisme glukosa, lemak, dan protein.
Terdapat
delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus krebs yaitu:
1.
Penggabungan molekul
asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk asam sitrat. Enzim yang digunakan
dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase.
2.
Tahap kedua yang disebut
isomerase sitrat dibantu oleh enzim akonitase yang menghasilkan isositrat.
3.
Enzim isositrat
dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dengan bantuan NADH.
Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon dioksida.
4.
Alfa ketoglutarat diubah
menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat
dehidrogenase.
5.
Suksinil-CoA diubah
menjadi suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP digunakan untuk
membentuk ATP.
6.
Suksinat yang dihasilkan
dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat dengan bantuan
enzim suksinat dehidrogenase.
7.
Terjadi hidrasi yaitu
penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda (C=C) yang ada pada fumarat
sehingga menghasilkan malat.
8.
Enzim malat dehidrogenase
mengubah malat menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi
untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung. Pada
tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.
2.
Sejarah Penemuan Siklus Krebs
Beberapa
komponen dari reaksi siklus krebs ditemukan pada tahun 1930 oleh seorang
peneliti bernama Albert Szent-Gyorgyi. Beliau menerima hadiah Nobel pada tahun
1937 untuk penemuannya yang berkaitan dengan asam fumarat. Asam fumarat adalah
komponen kunci dari siklus krebs. Istilah “siklus krebs” diambil dari nama
penemunya Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981) yang menemukannya pada tahun 1937.
Beliau adalah seorang ahli biokimia Jerman,
di mana dia menerima hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1953.
Dia mengemukakan bahwa glukosa secara perlahan dipecah di dalam mitokondria sel
dengan suatu siklus yang dinamakan siklus krebs.
3. Hasil
Siklus Krebs
Hasil
dari siklus krebs berupa ATP (2 molekul), FADH2 (2 molekul), NADH (6
molekul), dan CO2 (2 molekul). Selain itu, juga dihasilkan hidrogen (8
molekul) yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. FADH2 dan NADH
digunakan dalam tahapan transpor elektron. Setiap molekul NADH menghasilkan 3
ATP, sedangkan setiap molekul FADH2 menghasilkan 2 ATP.
4.
Evolusi Siklus Krebs
Komponen siklus krebs
berasal dari bakteri anaerob dan siklus tersebut mungkin telah berevolusi lebih
dari sekali. Secara teoritis, ada beberapa teori alternatif pengganti siklus
krebs. Namun siklus ini adalah yang paling menjelaskan dan paling efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar