Tampilkan postingan dengan label Islami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islami. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Maret 2015

Tauladan Nabi Muhammad

Berikut ini sebagian kecil tauladan Nabi Muhammad yang kiranya menjadi pedoman hidup bagi para muslimin dan muslimat.
  1. Nabi Muhammad rela menceraikan salah satu istrinya yang konon menderita sakit kusta hanya supaya istrinya itu bisa konsentrasi dalam proses penyembuhan sakit kustanya dan tidak lagi disibukkan dengan urusan duniawi melainkan bersiap-siap untuk urusan akhirat semata. Manusia biasa tidak akan sanggup melakukan pengorbanan yang begitu mulia yang dilakukan oleh Rasullah.
  2. Nabi Muhammad memberi ‘julukan’ sebagai istri terkasih kepada Aisyah, hanya supaya Aisyah tidak lagi merasa sedih karena masa-masa indah anak-anak dan masa remajanya sudah menjadi istri Rasullah. Sungguh suatu tauladan yang baik, karena Rasullah menunjukkan kebijaksanaannya sebagai seorang suami. Andai saja Rasullah tidak bisa adil dan bijaksana, tentu Rasullah tidak akan memberi julukan yang terkasih kepada Aisyah.
  3. Nabi Muhammad memberi tauladan dengan cara mengawini istri dari anak angkatnya sendiri yakni Zainab istri dari Zaid. Sungguh suatu tauladan yang begitu mulia dari Beliau karena manusia biasa tidak akan bisa menikahi istri anak angkat sendiri. Hanya Rasullah yang berjiwa nabi yang sanggup melakukan tauladan seperti ini.

Julukan Nabi Muhammad



Nama Lain
Arti Nama
An-Nabi
Seorang nabi
Ar-Rasul
Seorang Rosul (Pembawa pesan)
al-Habeeb
Yang tercinta
Al-Mustafa
Yang terpilih
al-Amîn
Dapat dipercaya
as-Sadîq
Jujur
al-Haq
orang yang benar
ar-Rauf
Orang yang baik
al-Uswa-e-Hasana
Suri toladan atau contoh perilaku
al-Insan al-Kamil
Laki-laki sempurna
al-Khairul Bashar
Laki-laki terbaik
al-Khatim an-Nabiyin
Simbol para nabi

Kisah Nabi Muhammad

Pernikahan Nabi Muhammad
Selama hidupnya Muhammad menikah dengan 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 Tahun ia menikah dengan Khadijah, yang berlangsung selama 25 tahun hingga Khadijah wafat. Pernikahan ini digambarkan sangat bahagia, sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan tahun meninggalnya Abu Thalib pamannya) disebut sebagai tahun kesedihan.
Sepeninggal Khadijah, Khawla binti Hakim menyarankan kepadanya untuk menikahi Sawda binti Zama (seorang janda) atau Aisyah (putri Abu Bakar, di mana Muhammad akhirnya menikahi keduanya. Kemudian setelah itu Muhammad tercatat menikahi beberapa orang wanita lagi hingga jumlah seluruhnya sekitar 11 orang, di mana sembilan di antaranya masih hidup sepeninggal Muhammad.
Para ahli sejarah antara lain Watt dan Esposito berpendapat bahwa sebagian besar perkawinan itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan politik (sesuai dengan budaya Arab), atau memberikan penghidupan bagi para janda (saat itu janda lebih susah untuk menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan perawan).
Nabi Muhammad Hijrah Ke Madinah

Mukjizat Nabi Muhammad

Seperti nabi dan rasul sebelumnya, Muhammad diberikan irhasat (pertanda) akan datangnya seorang nabi, seperti yang diyakini oleh umat Muslim telah dikisahkan dalam beberapa kitab suci agama samawi, dikisahkan pula terjadi pertanda pada masa di dalam kandungan, masa kecil dan remaja. Muhammad diyakini diberikan mukjizat selama kenabiannya.

Biografi Nabi Muhammad

Muammad (bahasa Arab: محمد), selengkapnya Muammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim (lahir di Mekkah, 20 April 570 – meninggal di Madinah, 8 Juni 632 pada umur 62 tahun) adalah seorang nabi dan rasul bagi umat Muslim. Ia memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan mewariskan pemerintahan tunggal Islam. Meski nonmuslim umumnya menganggap Muhammad sebagai pendiri Islam, dalam pandangan Muslim, Muhammad sama-sama menegakkan ajaran tauhid untuk mengesakan Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya sejak dari Nabi Nuh. Umat Muslim menyebut Muhammad dengan salam penghormatan "Shalallaahu 'Alayhi Wasallam" dan mengiringi dengan shalawat Nabi setiap nama Muhammad diperdengarkan.

Minggu, 15 Februari 2015

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Jumat

Tata cara pelaksanaan shalat Jum’at, yaitu :
1.      Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari, kemudian memberi salam dan duduk.
2.      Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur.
3.      Khutbah pertama:
Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasehat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta’ala. Kemudian duduk sebentar
4.      Khutbah kedua:
Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian memimpin shalat berjama’ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan.

Rabu, 07 Januari 2015

Kisah Nabi Sulaiman A. S.



Nabi Sulaiman adalah salah seorang putra Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berpikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.
Nabi Sulaiman Seorang Juri
Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putra mahkota yang akan menggantikannya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya.

Kisah Nabi Muhammad S. A. W.




SEJARAH KELAHIRAN NABI (MAULID NABI)
Terdapat perbedaan pendapat ahli sejarah Nabi Muhammad (sirah) tentang tanggal kelahiran. Satu hal yang pasti, Nabi Muhammad lahir pada bulan Rabiul Awal menurut mayoritas Ahli Sejarah. Para ahli sejarah Nabi sepakat bahwa Nabi Muhammad lahir di Mekah pada hari Senin bulan Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 26 April 570 atau 571 masehi. Penduduk Mekah sependapat bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin bulan Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 26 April 570 atau 571 masehi Awal tahun Gajah (50 hari setelah penyerangan pasukan Gajah dari Yaman).

Kisah Nabi Ilyasa A. S.



Ilyasa adalah nabi selanjutnya untuk bani Isra’il (bangsa Israel). Dia menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap agama Islam sepeninggal Nabi Ilyas AS. Nabi Ilyasa AS menunjukkan banyak mukjizat untuk menunjukkan kekuasaan Allah, tapi mereka malah menyebutnya tukang sihir, sama seperti ketika mereka menyebut Nabi Ilyas AS sebelumnya. Mereka terus membangkang sepanjang hidup Nabi Ilyasa AS. Setelah beberapa lama, Bani Isra’il ditaklukkan oleh Bangsa Siria. Bangsa Siria menghancurkan Kuil Gunung dan menyebabkan kerusakan parah di Isra’il.
Beliau AS adalah putra dari paman Nabi Ilyas AS. Beliau AS melaksanakan dakwah setelah Nabi Ilyas AS wafat. Karenanya dalam berdakwah Beliau AS berpegang teguh pada syari’at dan metode nabi Ilyas AS.
Begitulah sekilas tentang Nabi Ilyasa AS. Sesungguhnya beliau AS adalah teman sekaligus anak angkat Nabi Ilyas AS.

Kisah Nabi Ilyas A. S.




Setelah zaman Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS, ada seorang nabi baru yang diutus oleh Allah SWT, namanya Ilyas AS. Nabi Ilyas AS tinggal di negeri Isra’il (negeri Israel) ketika negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang jahat sekali. Nama raja yang jahat itu adalah Ahab. Raja Ahab menyuruh orang Isra’il untuk menyembah patung dan dewa-dewa. Mungkin dialah raja Isra’il yang paling jahat. Oleh karena kejahatan Raja Ahab, Allah Yang Maha Esa menjadi marah. Allah SWT. menyuruh Nabi Ilyas AS pergi kepada Raja Ahab dan berkata: “Selama dua atau tiga tahun tidak akan ada embun atau hujan sedikit pun, kecuali saya mengatakannya! Maka dari itu, bertaubatlah kepada Allah, dan sembahlah Allah!”. Kemudian Raja Ahab menjadi kesal dan marah kepada Nabi Ilyas AS dan berusaha untuk membunuhnya.