Tampilkan postingan dengan label Ragam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ragam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 September 2015

Kegunaan Tongkat Pramuka

Tongkat Pramuka
1.     Sebagai tiang tenda
2.    Sebagai tiang bendera
3.    Sebagai tempat sepatu
4.    Sebagai alat penghalau hewan liar, misalnya anjing hutan
5.    Sebagai tiang jemuran
6.    Sebagai kawan untuk mendaki
7.    Sebagai alat berpegang di waktu malam hari agar tidak tergelincir/jatuh
8.    Untuk menyeberangi selokan

Cara Penggunaan Bendera Kebangsaan Indonesia

Bendera Merah Putih
Cara penggunaan bendera Kebangsaan Indonesia:
1.     Dikibarkan dari pagi hari sampai petang
2.    Untuk mencegah dari kerusakan/kotor, bendera Merah Putih dapat diturunkan jika hujan lebat
3.    Bendera Merah Putih dikibarkan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan bendera lain
4.    Bendera Merah Putih dikibarkan sejajar dengan bendera negara lain
5.    Bendera Merah Putih dikibarkan selalu paling kanan

Sabtu, 28 Februari 2015

Biografi Hoegeng - Polisi Paling Jujur Di Indonesia

Hoegeng Imam Santoso merupakan putra sulung dari pasangan Soekario Kario Hatmodjo dan Oemi Kalsoem. Beliau lahir pada 14 Oktober 1921 di Kota Pekalongan. Meskipun berasal dari keluarga Priyayi (ayahnya merupakan pegawai atau amtenaar Pemerintah Hindia Belanda), namun perilaku Hoegeng kecil sama sekali tidak menunjukkan kesombongan, bahkan ia banyak bergaul dengan anak-anak dari lingkungan biasa. Hoegeng sama sekali tidak pernah mempermasalahkan ningrat atau tidaknya seseorang dalam bergaul. Masa kecil Hoegeng diwarnai dengan kehidupan yang sederhana karena ayah Hoegeng tidak memiliki rumah dan tanah pribadi, karena itu ia seringkali berpindah-pindah rumah kontrakan.
Hoegeng kecil juga dididik dalam keluarga yang menekankan kedisiplinan dalam segala hal. Hoegeng mengenyam pendidikan dasarnya pada usia enam tahun pada tahun 1927 di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Tamat dari HIS pada tahun 1934, ia memasuki Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), yaitu pendidikan menengah setingkat SMP di Pekalongan. Pada tahun 1937 setelah lulus MULO, ia melanjutkan pendidikan ke Algemeene Middlebare School (AMS) pendidikan setingkat SMA di Yogyakarta. Pada saat bersekolah di AMS, bakatnya dalam bidang bahasa sangatlah menonjol. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang suka bicara dan bergaul dengan siapa saja tanpa sungkan-sungkan dengan tidak memedulikan ras atau bangsa apa.

Minggu, 25 Januari 2015

Produk Hasil Olahan Ikan Lele Lokal



A. Bistik Ikan Lele.
1.      Bahan
1.)   Lele lokal : 1 kg
2.)  Bumbu ( bawang merah, bawang putih, mrica dll)
3.)   Tepung Tapioka
4.)  Daun pisang
2.    Cara Kerja
1.)   Kukus ikan lele.
2.)  Pisahkan antara duri dan dagingnya.
3.)   Campurkan daging ikan lele, bumbu – bumbunya
4.)  Tambahkan garam dan mrica
5.)   Bentuk adonan tersebut seperti lontong, bungkus dengan daun pisang

B.  Thron Crispy ( Duri Ikan Lele Krispi)
1.     Bahan
1.)   Duri ikan lele lokal
2.)  Bumbu dasar ( bawang merah, bawang putih dll)
3.)   Tepung Terigu
4.)  Tepung Panir

Tedhak Siten



Tedak Siten  berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “tedhak” berarti ‘menapakkan kaki’ dan “siten” (berasal dari kata ‘siti’) yang berarti ‘bumi’. Tedhak Siten merupakan bagian dari adat dan tradisi masyarakat Jawa Tengah . Upacara ini dilakukan ketika seorang bayi berusia tujuh bulan dan mulai belajar duduk dan berjalan di tanah. Secara keseluruhan, upacara ini dimaksudkan agar ia menjadi mandiri di masa depan. Upacara Tedhak Siten  selalu ditunggu-tunggu oleh orang tua dan kerabat keluarga Jawa karena dari upacara ini mereka dapat memperkirakan minat dan bakat adik kita yang baru bisa berjalan. 

Gambar Perspektif



Rabu, 07 Januari 2015

36 BUTIR-BUTIR PANCASILA



EKA PRASETIA PANCA KARSA
A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
  1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  2. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
  3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
  4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.