Mamba Hitam adalah ular tercepat di dunia. Dia mampu
mengejar mangsanya dengan kecepatan hampir 15 mil atau 24 km/jam. Racunnya yang
mematikan ditakuti baik manusia maupun binatang di daerah asalnya, Afrika.
Binatang melata ini memiliki ukuran panjang maksimal
13 kaki atau 4 meter, namun rata-rata panjangnya kurang kurang lebih 10 kaki
atau 3 meter. Sedangkan beratnya sampai 3,5 pon atau setara dengan 1,5 kg.
Binatang itu menjalani musim kawin pada musim semi
sampai awal musim panas. Namun, kematangan seksualnya tidak diketahui pasti. Ia
bisa bertelur antara 6-15 butir, dengan warna telur putih kasar dan cangkang
yang lunak.
Kebiasaan binatang ini adalah hidup menyendiri.
Makanan yang dikonsumsi adalah jenis binatang pengerat, kelelawar, mamalia
kecil, burung, dan kadal.
Dia bisa hidup hingga usia 12 tahun di dalam
kurungan. Atau mungkin kurang jika hidup di alam bebas.
Mamba Hitam berkerabat dengan Mamba Hijau, yang
berukuran lebih kecil dan tidak terlalu beracun. Penyebarannya meliputi wilayah
Afrika bagian selatan dan timur. Sedangkan Mamba Hijau ditemukan di Afrika
bagian timur dan tengah.
Mamba Hitam tidak mengalami bahaya kepunahan selama
habitatnya tidak diganggu.
Keistimewaan ular ini bagian rahang bawahnya bisa
dilepas sementara, sehingga ia bisa menelan mangsanya yang lebih besar dari
kepalanya.
Sementara itu, meskipun ia bergerak cepat, ia bisa
menegakkan kepalanya kurang lebih 20 inci atau 50 cm dari tanah.
Pada saat melakukan perjalanan jauh, kecepatannya
kurang lebih 7 mil atau 11 km/jam, namun dalam serangan jarak dekat
kecepatannya 15 mil atau 24 km/jam. Mamba Hitam panjang dan kuat. Ia bisa
mengangkat bagian depan tubuhnya 3 kaki atau 90 cm dari tanah ketika menyerang.
Warnanya cokelat abu-abu pada bagian atasnya dan abu-abu pucat pada bagian
perutnya.
Mamba Hijau lebih kecil, lebih pemalu, tidak terlalu
beracun daripada Mamba Hitam. Mamba Hitam dapat bergerak lebih cepat daripada
ular lainnya ketika melewati semak belukar yang lebat maupun daerah terbuka. Ia
juga bisa dengan cepat naik ke pohon. Ular ini menyerang mangsanya dengan cepat
dan akurat, bahkan ketika ia sedang bergerak cepat.
Mamba Hitam menghabiskan harinya dengan berjemur di
bawah sinar matahari atau berburu. Waktu berburu, ular ini berjalan cepat di
atas tanah atau di sepanjang dahan pohon.
Pada malam hari, ia kembali ke lubang yang tidak
terpakai di dalam tanah atau tempat persembunyian yang dalam di antara
batu-batuan atau pohon yang telah roboh. Ketika ketakutan ia akan segera masuk
ke lubang itu, dan menyerang apapun yang menghalangi jalannya.
Mamba Hitam memerlukan udara yang hangat untuk
mengaktifkan tubuhnya dan berbaring di bebatuan datar atau dahan-dahan yang
rendah sepanjang hari untuk menyerap panas matahari. Di musim yang sangat
panas, Mamba Hitam kembali ke liangnya saat tengah hari.
Mamba Hitam secara berkala melepas lapisan terluar
kulitnya ketika ia bertumbuh. Hal ini terjadi setiap 2 bulan sekali begitu
seterusnya, namun lebih cepat ketika habis menetaskan telur-telurnya. Ular-ular
muda tumbuh sangat cepat dan melepas kulitnya lebih sering daripada ular yang
lebih tua.
Ular ini termasuk jenis ular yang sering makan. Ia
berburu dengan menggunakan taringnya. Pandangannya juga sangat sempurna.
Gigitan ular ini mengandung racun mematikan melalui
2 cekungan taringnya di bagian depan mulutnya. Racun ini menyerang sistem saraf
dan dengan cepat membuat korbannya lemas. Enzim-enzim yang terkandung dalam air
liur dan racun ular ini akan mencerna korbannya bahkan sebelum masuk ke
perutnya. Dalam beberapa jam korbannya akan benar-benar telah dicerna.
Musim kawin berlangsung di musim semi dan di awal
musim panas. Mamba Hitam jantan melakukan perjalanan jauh untuk menemukan
pasangannya, namun setelah kawin masing-masing kembali ke liangnya sendiri.
Mamba betina bertelur 6 sampai 15 butir dengan
memanfaatkan tanaman yang telah rusak atau bonggol pohon yang telah membusuk.
Sarang dari bahan-bahan yang membusuk ini memberi panas yang menghangatkan
telur-telur dan mempercepat waktu penetasannya.
Masing-masing telur memiliki cangkang yang lunak
atau lentur yang membuat air dan oksigen bisa sampai ke embrio yang sedang
tumbuh.
Ular-ular kecil yang telah menetas kira-kira
panjangnya 20 inci atau 50 cm dan berwarna hijau keabu-abuan dan makin lama warnanya
makin gelap.
Ketika dilahirkan, menurut Wild Life Fact Life,
mereka sudah mandiri dan mampu menangkap mangsa seukuran tikus. Ular-ular muda
bertumbuh cepat, mencapai panjang lebih dari 6 kaki atau 1,8 m dalam waktu 1
tahun. Mamba Hitam muda dimangsa oleh musang dan ular-ular pemakan ular dan
Mamba Hitam dewasa dimangsa oleh elang-elang besar.
Mamba Hitam mampu mencerna seekor binatang seukuran
tikus besar dalam waktu 9 jam.
Racun dari Mamba Hitam maupun hijau diambil dari
taring-taringnya dan digunakan untuk penelitian medis.
Sumber : Suara Merdeka, 5 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar