Ebola
adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus,
familia Filoviridae,
dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan
luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal katanya
adalah dari sungai Ebola di Kongo.
Virus
Ebola sebenarnya termasuk salah satu virus yang menyebabkan sindrom demam
berdarah. Epidemi virus Ebola ini tinggi di daerah Afrika termasuk Zaire,
Gabon, Pantai Gading, dan Sudan.
Biasanya
gejala awal yang tampak seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, sakit
perut dan diare. Terkadang disertai dengan sakit tenggorokan, cegukan, dan mata
merah dan gatal.
Tanda-tanda
dan gejala lain yang biasanya
muncul antara lain muntah, perdarahan pada hidung, muntah darah, dan mata
berdarah.
Selanjutnya pada kondisi yang lebih parah dapat ditemukan nyeri dada, shok bahkan tidak jarang berakhir dengan kematian.
Untuk itu sangatlah baik jika kita mengenali apa-apa saja yang menjadi penyebab penyakit infeksi ini.
Selanjutnya pada kondisi yang lebih parah dapat ditemukan nyeri dada, shok bahkan tidak jarang berakhir dengan kematian.
Untuk itu sangatlah baik jika kita mengenali apa-apa saja yang menjadi penyebab penyakit infeksi ini.
Demam
berdarah Ebola disebabkan oleh 4 dari 5 spesies Ebola. Keempat virus tersebut
antara lain EBO-Z, Ebola Virus Sudan (EBO-S), Ebola virus Côte-d’Ivoire
(EBO-C), dan Ebola virus Bundibugyo (EBO-B). Sedangkan spesies Ebola kelima
adalah Ebola virus Reston (EBO-R). Spesies EBO-R sebenarnya bisa juga
menginfeksi manusia, namun sekarang ini telah dilaporkan bahwa infeksi EBO-R
tidak menyebabkan penyakit.
Pria
dan wanita memiliki peluang yang sama terkena infeksi Ebola. Misalnya pria.
Pria yang bekerja di hutan (terutama di Afrika atau Filipina) memiliki risiko
yang lebih besar terinfeksi virus Ebola.
Kebanyakan
dari penderita infeksi Ebola Virus mengalami komplikasi di mata. Komplikasi
yang diderita antara lain nyeri pada mata, takut pada cahaya (photophobia),
pengeluaran air mata berlebih (lacrimasi meningkat), dan kemampuan penglihatan
berkurang.
Komplikasi
lain yang sering terjadi antara lain nyeri otot (myalgia), sakit kepala, lemah,
rambut rontok, berhentinya menstruasi, dan telinga terus-menerus berdengung (tinnitus).
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas, virus Ebola mampu menular dari satu manusia ke
manusia lain hanya dengan kontak langsung saja. Untuk itu pencegahan terhadap
penyakit infeksi Ebola ini pun cukup sulit.
Yang paling terutama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus ini sangat dianjurkan agar orang tersebut dirawat di rumah sakit. Begitu juga apabila ada teman anda yang meninggal akibat penyakit ini, usahakan jangan ada kontak langsung dengannya.
Yang paling terutama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus ini sangat dianjurkan agar orang tersebut dirawat di rumah sakit. Begitu juga apabila ada teman anda yang meninggal akibat penyakit ini, usahakan jangan ada kontak langsung dengannya.
Dan
bagi anda yang bekerja di hutan daerah epidemi penularan virus Ebola, sangat
dianjurkan untuk selalu memakai sarung tangan agar tidak kontak langsung dengan
objek-objek yang mungkin telah terkontaminasi.
Untuk
saat ini pasien hanya mendapat terapi pendukung seperti cairan elektrolit yang
berfungsi untuk mempertahankan kadar oksigen dan tekanan darah si pasien.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam terapi penyakit infeksi Ebola.
Perawatan harus diberikan secara ketat. Karena virus Ebola sangat mudah
menular
Semua cairan yang keluar dari tubuh pasien baik itu liur, urin, ataupun darah harus ditangani secara hati-hati. Karena dari cairan-cairan ini virus Ebola pun dapat menular.
Jika pasien meninggal, sebisa mungkin dikubur secepatnya dengan kontak sedikit mungkin.
Semua cairan yang keluar dari tubuh pasien baik itu liur, urin, ataupun darah harus ditangani secara hati-hati. Karena dari cairan-cairan ini virus Ebola pun dapat menular.
Jika pasien meninggal, sebisa mungkin dikubur secepatnya dengan kontak sedikit mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar