Berikut ini sebagian
kecil tauladan Nabi Muhammad yang kiranya menjadi pedoman hidup bagi para
muslimin dan muslimat.
- Nabi Muhammad rela menceraikan
salah satu istrinya yang konon menderita sakit kusta hanya supaya istrinya
itu bisa konsentrasi dalam proses penyembuhan sakit kustanya dan tidak
lagi disibukkan dengan urusan duniawi melainkan bersiap-siap untuk urusan
akhirat semata. Manusia biasa tidak akan sanggup melakukan pengorbanan
yang begitu mulia yang dilakukan oleh Rasullah.
- Nabi Muhammad memberi ‘julukan’
sebagai istri terkasih kepada Aisyah, hanya supaya Aisyah tidak lagi
merasa sedih karena masa-masa indah anak-anak dan masa remajanya sudah
menjadi istri Rasullah. Sungguh suatu tauladan yang baik, karena Rasullah
menunjukkan kebijaksanaannya sebagai seorang suami. Andai saja Rasullah
tidak bisa adil dan bijaksana, tentu Rasullah tidak akan memberi julukan
yang terkasih kepada Aisyah.
- Nabi Muhammad memberi tauladan
dengan cara mengawini istri dari anak angkatnya sendiri yakni Zainab istri
dari Zaid. Sungguh suatu tauladan yang begitu mulia dari Beliau karena
manusia biasa tidak akan bisa menikahi istri anak angkat sendiri. Hanya
Rasullah yang berjiwa nabi yang sanggup melakukan tauladan seperti ini.
- Nabi Muhammad sangatlah setia
kepada para istri-istrinya, hal ini ditunjukkan ketika Rasullah
memfatwakan bahwa para istri-istrinya ini tidak boleh dinikahi setelah
beliau meninggal. Ini menunjukkan betapa cinta Rasullah kepada
istri-istrinya tidak tertandingi oleh siapapun, sungguh suatu perasaan
cinta tanpa syarat yang tidak akan bisa dilakukan oleh manusia biasa
melainkan hanya seorang Rasul dari Allah.
- Nabi Muhammad melindungi para
wanita yang tidak mampu. Ini dibuktikan dengan begitu banyak wanita yang
beliau angkat sebagai istri supaya para wanita itu bisa dihidupkan nafkah
lahir batinnya oleh Rasullah. Sungguh suatu pengorbanan yang besar dari
Nabi Muhammad kepada kaum wanita. Kalau saja Rasullah tidak mau berkorban,
tentu Rasullah dengan gampangnya bisa saja memberi bantuan tanpa harus
menikahi para wanita itu, tetapi Rasullah tidak mau karena itu
adalah perbuatan yang sia-sia karena derajat wanita itu tidak bisa
diangkat hanya dengan memberi bantuan sedekah semata.
- Nabi Muhammad juga melindungi para
wanita. Hal ini dibuktikan dengan hukum yang membatasi para suami untuk
memiliki istri hanya maksimum 4 orang. Rasullah memberi tauladan bahwa
manusia biasa tidak akan bisa meniru keadilan beliau bagi istri-istrinya,
jadi Rasullah memberi batasan 4 istri saja bagi manusia biasa walau beliau
sendiri bisa beristri lebih dari 4 orang. Kalau saja Rasullah tidak
melindungi para wanita, tentu Rasullah akan memberi kebebasan bagi para
suami untuk beristri sebanyak yang mereka mau.
- Nabi Muhammad mampu menyenangkan
para istri-istrinya dengan sangat baik, karena kemampuan seksual Rasullah
yang begitu besar melebihi manusia biasa.
- Nabi Muhammad menggilir
istri-istrinya dengan sangat adil. Kalau saja Rasullah tidak mau berlaku
adil, tentu saja Rasullah hanya mau tidur di kamarnya Aisyah, tapi ini
Rasullah tidak lakukan karena Rasullah mau berlaku adil.
- Nabi Muhammad amat baik hati,
karena Rasullah tidak menceraikan Sawda istrinya yang sudah tua, namun
hanya memintanya memberikan ‘jatah’ malamnya kepada Aisyah sang istri
terkasih.
- Nabi Muhammad begitu baik, karena
suami, orang tua, keluarga dan bangsanya Safiyyah yang sudah mati dalam
peperangan melawan pasukan Rasullah. Rasullah justru memperistri Safiyyah
di hari yang sama dengan hari terbunuhnya suami Safiyyah, supaya Safiyyah
tidak merasa kesepian. Sungguh mulia tauladan Rasullah.
- Nabi Muhammad mampu memaafkan
seorang pria yang membunuh gundiknya yang sedang hamil sekaligus membunuh
janin yang dikandung sang gundik karena sang gundik telah menghina
Rasullah. Begitu mulia hati Rasullah sehingga Beliau mau memberikan
pengampunan kepada pria laknat ini.
- Nabi Muhammad begitu mencintai
putrinya, Fatimah dengan melarang Fatimah dipoligami oleh suaminya,
meskipun Rasullah memiliki banyak istri. Suatu bukti Rasullah begitu penuh
kasih sayang kepada anaknya
- Nabi Muhammad tidak pernah
membeda-bedakan istrinya baik yang sedang menstruasi atau tidak, sehingga
Rasullah mau saja meletakkan kepalanya di antara kedua paha Aisyah yang
sedang menstruasi.
- Nabi Muhammad begitu penuh sayang
terhadap istri-istrinya, bahkan ketika istri-istrinya sedang menstruasi,
atau dalam bulan puasa, Rasullah tetap setia tidur dan berciuman dengan
para istrinya ini. Rasullah melakukan ini semata-mata agar istri-istri
Rasul tidak merasa kekurangan kebutuhan batin.
- Nabi Muhammad begitu hemat,
sampai-sampai pakaian salatnya jarang dicuci dan noda sperma yang menempel
di pakaiannya pun dikerik oleh Aisyah dengan kuku. Sungguh Rasullah,
seorang nabi yang mulia lagi hemat.
- Nabi Muhammad mencintai wanita
yang kelihatan bersih, sehingga Rasullah memerintahkan para wanita selalu
mencukur bulu jembutnya. Sungguh Rasullah yang mencintai kebersihan.
- Nabi Muhammad begitu peduli pada
kaum wanita, dan supaya tidak gampang masuk neraka, Beliau menyuruh para
wanita menyerahkan zakat kepada nabi agar pahala mereka ditambah. Beliau
juga menyuruh para wanita dipoligami supaya pahalanya besar di surga.
- Nabi Muhammad berusaha mencegah
pelecehan seksual terhadap wanita, dan hanya pria yang dianggap anak saja
yang boleh menemui seorang wanita. Maka itu beliau menyuruh para wanita
yang hendak ditemui seorang lelaki dewasa supaya menyusui lelaki dewasa
itu 5 kali lebih dulu.
- Nabi Muhammad selalu mengangkat
derajat budak, seperti Mariyah, seorang budak seksi Hafsha istrinya pun
diambilnya menjadi gundiknya, agar sang budak derajatnya terangkat.
- Nabi Muhammad amat mengasih para
kafir, sampai-sampai Rasululah mau berciuman dengan seorang pengemis pria
Yahudi dan bahkan menyuapkan makanan pun nabi tidak menggunakan sendok,
tapi dari mulut ke mulut.
Sungguh betapa mulia
Nabi Muhammad. Sebagai seorang manusia biasa, aku sungguh kagum kemampuan Nabi
Muhammad yang bisa begitu luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar