Terdapat 2 pendekatan yang
dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran air yaitu pendekatan nonteknis
dan pendekatan teknis. Pendekatan nonteknis dilakukan dengan penerbitan aturan
sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air dan penghasil limbah,
sosialisasi peraturan dan penyuluhan pada masyarakat. Sedangkan pendekatan
teknis dilakukan dengan penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana penanganan
limbah, mentoring, dan evaluasi.
I.
Sistem
Penanganan Limbah Cair Domestik
Cubluk
Berupa lubang yang diberi dinding tidak
kedap air dan diberi tutup pada bagian atasnya. Limbah dari jamban langsung
dialirkan ke dalam cubluk.
Tangki Septik Konvensional
Berupa bak kedap air yang dilengkapi dengan
pipa ventilasi dan lubang kontrol. Biasanya terdapat di setiap rumah.
Tangki Septik Biofilter
Terdiri atas bak pengendap, ruangan yang
berisi media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan kerikil).
Instalasi Pengolahan Limbah Cair Domestik
Biasanya dibangun untuk perkantoran,
restoran, hotel, dan rumah sakit. Pengolahannya melalui tahapan penyaringan, pengendapan, proses biologis, dan pemekatan lumpur.
II. Sistem Penanganan Limbah cair Industri
a. Penanganan sistem setempat
Industri membuat instalasi pengolahan
limbah sendiri. Limbah yang dihasilkan diupayakan sesedikit mungkin dan dapat
dimanfaatkan kembali.
b. Penanganan sistem terpusat
Sistem ini dikembangkan di
daerah kawasan industri yang menghasilkan berbagai jenis limbah berbeda.
Apabila limbah dari berbagai industri disatukan, maka akan menyulitkan proses
pengolahan. Oleh karena itu, masing-masing industri harus melakukan pengolahan
terlebih dahulu hingga memenuhi syarat sebelum memasuki jaringan air kotor dan IPAL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar