Memupuk
Rasa Nasionalisme dari “Indonesia Masih Subuh”
Orientasi
Film
pendek “Indonesia Masih Subuh” yang diproduseri oleh Fauzan Hazbi ini
dipersembahkan sebagai wujud kecintaan terhadap Bangsa Indonesia. Film ini
berkaitan erat dengan keadaan sosial, ekonomi, dan nasionalisme.
“Indonesia
Masih Subuh” berkisah mengenai kecintaan seorang anak laki-laki terhadap
Indonesia. Anak tersebut berambisi mempersembahkan sesuatu untuk Indonesia
sebagai wujud kecintaannya terhadap NKRI.
Interpretasi
Anak
kecil yang setiap harinya harus bekerja sebagai tukang semir sepatu keliling
itu, mempunyai rasa kecintaan kepada NKRI yang luar biasa. Setiap kali dilihatnya
Sang Merah Putih, ia selalu menghormatinya.
Seperti
kisah nyata mayoritas Indonesia, keinginan anak kecil yang tidak bersekolah itu
sangatlah paradoks dengan kehidupan sosial ekonomi yang ia alami. Keinginan
anak itu harus menghadapi kendala-kendala. Terutama dalam bidang perekonomian.
Anak itu
dengan semangat mengumpulkan uang setiap harinya untuk mempersembahkan Merah
Putih kepada Indonesia. Ketika uangnya sudah terkumpul, anak itu kemudian
membeli bendera Indonesia lalu membawanya keliling kota. Anak itu dengan riang
berlari membawa bendera Indonesia.
Anak itu
kemudian mengibarkan bendera Indonesia di salah satu Sekolah Dasar. Meskipun
tangan anak itu berdarah, namun hal tersebut tidaklah menjadi halangan baginya
untuk mengibarkan Sang Merah Putih.
Anak
tersebut sangat bahagia dapat mempersembahkan sesuatu untuk Indonesia. Namun,
keesokan harinya anak itu menemukan bendera Merah Putih yang telah ia kibarkan
tergeletak di jalan depan sekolah tersebut. Anak itu sangat hancur hatinya.
Segala utopia anak itu untuk Indonesia harus kandas saat itu juga.
Evaluasi
Bagi sebagian penonton yang menyaksikan Indonesia
Masih Subuh merasa kurang paham dengan jalan cerita disebabkan karena pada awal
film berlangsung tidak terdapat prolog yang jelas yang mungkin sedikit memberi
gambaran kepada penonton agar tidak menimbulkan penafsiran lain. Selain dalam
hal alur, sebuah film hendaknya pasti didukung oleh beberapa tokoh baik tokoh
utama maupun tokoh sampingan.
Meskipun tokoh figuran tidak mendapat sorotan utama dalam sebuah film tetap
saja peran figuran sangat mendukung jalannya film. Dalam film pendek Indonesia
Masih Subuh tampak beberapa akting para figuran yang kurang begitu menarik atau
bisa disebut kurang menjiwai dan tidak sesuai dengan ekspresi serta keadaan.
Tidak menjadi sorotan utama bukan berarti juga tidak diperhatikan.
Membahas mengenai tokoh figuran, dalam hal ini juga
terdapat hal – hal yang berkaitan dengan tokoh utama. Seperti yang kita semua
ketahui, bahwa seorang anak laki – laki menjadi tokoh utama “Indonesia Masih Subuh”. Anak tersebut memerankan tokoh dalam film dengan
sangat ekspresif dan mampu membangkitkan emosi para penonton walaupun sedikit
kekuarangan dalam hal akting. Meskipun tidak begitu nampak jelas namun hal
tersebut dapat mengganggu cara pandang penonton akan tokoh utama. Akan tetapi, tokoh anak laki – laki tersebut mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi cukup
meyakinkan akan perannya yang tampil secara natural.
Keindahan film ini sudah
menyajikan gambar – gambar latar yang cantik yang sesuai dengan keadaan yang
terjadi dalam film layaknya kejadian sesungguhnya. Bagaimana sudut kota
terlihat tampak lebih menarik dari yang dapat dibayangkan oleh penonton. Dari
dukungan latar film ini dapat menyatu
dengan suasana sedih, galau, bimbang dan ceria sekalipun. Memberikan gambaran
sisi lain dari sebuah kota nampak mendukung suasana latar film.
Pengambilan
gambar yang kurang pas menyebabkan fokus kamera menjadi kurang jelas. Hal ini
dapat membuat penonton menjadi kurang nyaman dalam menyaksikan film tersebut
meskipun alur ceritanya menarik.
Sebuah
film tentunya didukung dengan adanya properti untuk mendukung jalannya sebuah
film. Ada beberapa properti yang digunakan dalam film “Indonesia Masih Subuh”
yang terkesan kurang tepat.
Kesimpulan
Dari banyak hal yang
disampaikan film melalui plot – plot, dapat disimpulkan bahwa Indonesia Masih
Subuh memungkinkan kita membahas tentang seberapa besarkah cinta kita dan rasa
peduli kita terhadap keadaan Indonesia yang sekarang ini berkaitan dengan keadaan
sosial ekonomi serta nasionalisme seluruh rakyat Indonesia. Oleh sebab itu,
film ini menawarkan keadaan nyata bahwa seorang anak meskipun dengan
keterbatasannya tetap mampu menunjukkan rasa cinta, rasa peduli serta
nasionalisme yang tinggi terhadap Indonesia. Mempunyai mimpi dan harapan yang
besar untuk Bangsa Indonesia melalui kesempatan kecil yang ia miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar