Sabtu, 06 April 2013

NAZI Ternyata Pernah Berencana Buat Senjata Matahari



Yaitu dengan cara Memantulkan cahaya matahari ke Bumi berbentuk api. Dan Bisa membakar kota.

Membuat senjata matahari kedengarannya seperti di film dan fiksi. Tapi, Nazi pernah berencana membuatnya. Senjata berukuran 1,5 kilometer yang diletakkan luar angkasa dan didukung oleh tenaga matahari.

Senjata ini berbentuk cermin raksasa yang digunakan untuk memantulkan sinar matahari ke target-targetnya. Konsepnya, seperti kaca pembesar yang memantulkan sinar matahari, dan pada akhirnya menciptakan api sebagai peluru.

Menurut Daily Mail, cerita ini didapat dari sebuah artikel lama di Majalah Life pada tahun 1945. Ketika itu, tentara Amerika Serikat menemukan fakta mengejutkan, bahwa para ilmuwan di Jerman serius merencanakan pembuatan senjata matahari.

Dalam tulisan itu dikatakan, tentara
Nazi berharap senjata matahari ini bisa
untuk membakar sebuah kota dan
mendidihkan sebagian laut.

Terungkapnya pembuatan senjata ini
diketahui pada tahun 1945, setelah
Nazi membuat proposal Oberth yang
berisi rencana membangun senjata
berbentuk cermin dengan orbit 22.236 mil di atas bumi.

Di proposal itu dijelaskan, rakitan-
rakitan itu akan dikirim ke luar
angkasa secara bertahap. Pada senjata
itu, akan dibuat sebuah stasiun luar
angkasa berawak, membangun
kebun untuk pasokan oksigen, dan generator listrik berbasis tenaga surya
untuk kebutuhan sehari-hari.

Sebenarnya, bukan hanya Nazi yang
ingin memanfaatkan tenaga matahari.
Pada tahun 1999, Rusia juga pernah
mengumumkan rencana untuk
menggunakan cermin raksasa yang
dapat memantulkan sinar matahari ke Bumi.

Rencana penggunaannya akan
dilakukan pada saat musim dingin. Ini
dilakukan untuk mengurangi dampak
suhu beku di negara tersebut.
Kalau saja rencana pembuatan senjata
matahari itu sukses, Jerman sangat
mungkin menjadi negara adikuasa
hari ini, siap membumihanguskan
musuh dari luar angkasa.

www.news.viva.co.id/news/read/402458-nazi-pernah-berencana-buat-senjata-matahari

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar