Kamis, 17 November 2016

Teks Persuasi Tema Parkiran



PARKIRAN KAMPUS KAMI TERCINTA

Di Kampus V Pabelan terdapat berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan di kampus, salah satunya adalah area parkir. Area parkir tersebut masih belum nyaman dan aman karena area parkir yang tidak memenuhi jumlah kendaraan, tidak rata, sebagian tidak ada atapnya, sering terjadi kehilangan helm, jalan masuknya sempit, dll. Walaupun masih terjadi pembangunan, kita sebagai warga kampus harus menjaga dan merawat berbagai fasilitas yang ada di kampus ini karena merupakan hasil dari biaya yang berasal dari UKT mahasiswa.

Teks Argumentasi Tema Parkiran



PARKIRAN KAMPUS JPTK UNS KAMI TERCINTA

Di Kampus V Wilayah Pabelan terdapat berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh warga kampus. Salah satunya yaitu area parkir. Namun masih belum memadai atau nyaman karena terdapat beberapa kekurangan antara lain yaitu area parkir yang sempit sehingga tidak mampu menampung jumlah kendaraan sehingga ada yang menempatkan kendaraannya di samping gedung B dan laboratorium. Selain itu warga kampus kesulitan dalam menata kendaraannya pada saat parkir karena jalan masuk dan keluar sempit serta area yang tidak rata. Sebagian area parkir tidak memiliki atap sehingga kalau terjadi hujan dan panas, kendaraan akan kehujanan dan kepanasan. Selain itu, sering terjadi kehilangan helm padahal terdapat penjaga parkir. Oleh karena itu, sebaiknya penjagaan lebih diperketat dan area parkir diperluas dan diperbaiki supaya nyaman dan aman.

Teks Eksposisi Tema Parkiran



SUASANA PARKIRAN KAMPUS JPTK UNS PABELAN

Berebut untuk mendapatkan tempat yang strategis dan mudah untuk dijangkau, mahasiswa kampus PTK UNS Pabelan justru sering melanggar peraturan yang ada di parkiran kampus PTK UNS Pabelan. Seringkali mahasiswa memarkir kendaraannya di tempat parkir dosen dan karyawan agar mudah mengeluarkannya saat selesai kuliah. Seharusnya mahasiswa menempatkan kendaraan pada tempat yang sudah disediakan untuk mahasiswa. Namun, mahasiswa melakukan hal seperti itu pasti ada sebabnya, yaitu sempitnya lahan parkir yang ada di kampus PTK UNS Pabelan. Karena sempitnya lahan parkir tersebut mahasiswa juga sering memarkir di depan gedung dan depan laboratorium praktik. Seharusnya pihak kampus membongkar gedung yang tidak berguna agar bisa dijadikan lahan parkir agar mahasiswa tidak terbatas dalam memilih lahan parkir.

Teks Deskripsi Tema Parkiran



TEMPAT PARKIR KAMPUS JPTK UNS PABELAN

Kampus PTK UNS Pabelan merupakan salah satu kampus wilayah. Setiap kampus tentu memiliki tempat parkir yang digunakan oleh mahasiswa. Seperti halnya kampus Pabelan juga memiliki tempat parkir.
Parkiran yang ada di kampus PTK UNS Pabelan sangat memprihatinkan. Pertama, lahan parkiran yang sempit membuat kendaraan tidak tertata dan mahasiswa memarkir pada tempat yang salah, seperti menempatkan kendaraannya di tempat yang seharusnya menjadi jalan keluar kendaraan lain, ini menyebabkan mahasiswa pulang terlambat karena terkadang ada kendaraan mereka yang tidak bisa keluar. Tetapi, parkiran kampus PTK UNS Pabelan lumayan teduh sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir kendaraannya terkena sinar matahari.

Teks Narasi Tema Parkiran

MALAM MENCEKAM DI PARKIRAN JPTK UNS

Namaku Wini, aku seorang mahasiswa dari sebuah kampus kebanggaan masyarakat kota Solo yaitu UNS. Aku berasal dari program studi pendidikan teknik bangunan yang kampusnya ada di wilayah Pabelan. Cukup jauh dari kampus utama. Aku saat ini masih semester pertama atau mahasiswa baru.
Pada suatu hari, seusai pulang kuliah seperti biasa aku langsung keluar dari ruang kuliah. Pada saat itu hari sudah mulai gelap. Aku harus bergegas pulang kembali ke kamar kos. Langsung aku menuju ke parkiran. Tiba-tiba listrik di kampus padam. Rumah sakit di sebelah kampus pun juga padam listriknya. Keadaan menjadi gelap gulita. Terdengar suara gemuruh halilintar yang menyambar-nyambar, pertanda akan datangnya hujan. Langsung aku pun berteduh di bawah atap parkiran itu.

Selasa, 01 November 2016

Esai Tema Pencegahan Korupsi



UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN SEJAK DINI
Bondan Kartika Pradipta, Pendidikan Teknik Bangunan

Pada dewasa ini, kita sering melihat di banyak stasiun televisi terdapat banyak sekali kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik kita. Hal ini sangat disayangkan mengingat pejabat publik adalah orang yang disegani di masyarakat, patut dijadikan contoh dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Pada kenyataannya hal tersebut tidak terjadi secara semestinya. Sungguh sangat memalukan pejabat publik melakukan hal seperti ini. Membuat malu dirinya sendiri serta keluarganya. Dan membuat citra dirinya di masyarakat menjadi sangat buruk.
Melihat banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik, pemerintah menggencarkan program pendidikan berkarakter. Dalam hal ini diharapkan dengan adanya program tersebut, peserta didik menjadi sadar dan memahami apa bahaya dan dampak dari korupsi. Tetapi pada kenyataannya program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Banyak terjadi penyimpangan di dalamnya. Contohnya banyak peserta didik melakukan berbagai kecurangan dalam segala bentuk ujian dan banyaknya orang tua peserta didik yang menyuap oknum pejabat sekolah agar si anak bisa masuk ke sekolah tersebut walau dengan nilai yang di bawah standar yang telah ditentukan. Karena banyaknya penyimpangan yang terjadi, pendidikan berkarakter yang dicanangkan oleh pemerintah menjadi sia-sia.

Jumat, 11 Maret 2016

Konjungsi

Pengertian: kata-kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana.
·         Konjungsi koordinatif: konjungsi yang menghubungkan dua konstruksi (kata, frasa, klausa, kalimat) yang sederajat. Letak konjungsi selalu di antara kedua konstruksi yang dihubungkan.
·         Konjungsi subordinatif: konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau konstruksi yang tidak sederajat. Letak konjungsi bisa pada awal konstruksi yang pertama atau pada awal konstruksi yang kedua.

1.     Konjungsi aditif atau ajungtif: konjungsi koordinatif yang berfungsi menggabungkan dua kata, frase, klausa, atau kalimat, dalam kedudukan yang sederajat, misalnya: dan, lagi, lagipula, dan serta
2.    Konjungsi disjungtif: konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau, atau … atau, atau … maupun, baik … baik, dan entah … entah.
3.    Konjungsi temporal (waktu): konjungsi yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa.

Gaya Bahasa

Pemakaian kata-kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk melukiskan suatu maksud untuk membentuk plastik bahasa.
Plastik bahasa: daya cipta pengarang dalam membuat cipta sastra dengan mengemukakan pemilihan kata yang tepat memungkinkan “tenaga” yang sesuai dengan buah pikiran dan perasaan yang terkandung dalam karya itu.
          Gaya bahasa perbandingan
1.     Metafora: membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
                  Raja siang telah pergi ke peraduannya.
2.    Personifikasi: membandingkan benda mati atau tidak dapat bergerak seolah-olah bernyawa dan dapat berperilaku seperti manusia.
                  Angin berbisik membelai gadis itu.
3.    Asosiasi: membandingkan sesuatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan/gambaran dan sifatnya.
                  Wajahnya muram bagai bulan kesiangan.
4.    Alegori: membandingkan sesuatu secara utuh, membentuk kesatuan secara menyeluruh.
                  Pasangan itu telah mengarungi bahtera hidup selama bertahun-tahun.